CULTIVATING TRADITIONAL GAMES BANJAR IN SCHOOL

  • Makherus Sholeh Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Indonesia
Abstract views: 268 , PDF downloads: 376

Abstract

The objectives of the study were to describe: 1) various Banjar’s traditional games implemented in schools 2) Benefits of Banjar’s traditional games, 3) Strategy to cultivate Banjar’s traditional games at school. This study used descriptive-qualitative method and the research is done in SDN Mekar 9 Banjarmasin. The subjects of this study were 5 people consisting of principal, teachers, staff and 2 students. The data collection techniques used are 1) Observation, 2) Interview, and 3) Documentation. The process of data analysis using Miles Huberman consisting of four stages in analyzing data, namely: 1) Data collection, 2) Data reduction, 3) Data exposure and 4) Conclusion. Banjar’s Traditional games are cultivated bacucuk bimbi, bahasisnan, ba-u-upauan, badaku, ampar ampar pisang, badamprak, jump rope and bakujur. Benefits of traditional games of the banjar, among others, can be classified on moral development of religion, social emotional, cognitive and physical motor. While the strategy to cultivate Banjar’s traditional games at school through 4 stages, namely. (1) structural approach, (2) formal approach, (3) mechanical approach, (4) organic approach.

Keywords: Cultivating, Traditional Games Banjar, School Culture

Downloads

Download data is not yet available.

References

Azwar, Saifudin. (1999). Metode Penelitian Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bogdan, Robert C.dan Sari Knopp Biklen. (1998). Qualitatif Research for Education: an Introduction to Theory and Methods, Boston: Alyn and Bacon.

Danandjaya, James. (1987). Floklore Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Faisal, Sanapiah. (1990). Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi, Malang: YA3.

Fauziah, D. (2015). Nilai Edukatif Dalam Permainan Tradisional Anak. Diakses 28 Maret 2018 dari http://www.metrosiantar.com/2015/05/21/191467/nilai-edukatif-dalampermainan- tradisional-anak/

Halim, F. M. (2014). Interior Museum Permainan Anak-Anak Tradisional Jawa di Surabaya. Jurnal Intra, 2 (2).

Hasanah, Nor Iza & Hardiyanti Pratiwi. (2016). Pengembangan Anak Melalui Permainan Tradisional. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

http://wow.tribunnews.com/2017/10/05/gara-gara-kecanduan-game-online-mata-kanan-gadis-cantik-ini-buta-kondisi-retinanya-ngeri

https://news.detik.com/jawabarat/2148753/kecanduan-game-online-bocah-ini-nekat-mencuri-motor/1

https://techno.okezone.com/read/2016/08/09/326/1458986/korban-meninggal-dunia-saat-bermain-game-online

https://www.liputan6.com/citizen6/read/2287867/9-kasus-pembunuhan-akibat-video-game

Misbach, I. H. (2006). Peran Permainan Tradisional yang Bermuatan Edukatif dalam Menyumbang Pembentukan Karakter dan Identitas Bangsa. Diakses 28 Maret 2018 dari http://file. upi. edu/direktori/fip/jur. _psikologi/ 197507292005012- ifa_hanifah_misbach/laporan_penelitian_peran_permainan_tradisional__revisi_final_. Pdf

Muhadjir, Noeng. (2007). Metodologi Keilmuan: Paradigma Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, Yogyakarta: Rake Sarasin.

Muhaimin dan Abdul Mudjib. (1993). Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalnya, Bandung: Triganda Karya.

Mutiah, Diana. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Tika, Pabundu (1993). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta:Bumi Aksara.

Tedjasaputra, Mayke S. (2001). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Zamroni. (2001). Paradigma Pendidikan Masa Depan.Yogyakarta: Bigraf Publishing

PlumX Metrics

Published
2019-01-02
How to Cite
Sholeh, M. (2019). CULTIVATING TRADITIONAL GAMES BANJAR IN SCHOOL. MIYAH: Jurnal Studi Islam, 13(01), 82-97. https://doi.org/10.33754/miyah.v13i01.122
Section
Articles