PROHIBISI WANITA PNS MENJADI ISTRI KE DUA/KE TIGA/ KE EMPAT DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

  • Miftakur Rohman INKAFA GRESIK
Abstract views: 156 , PDF downloads: 159

Abstract

Abstract: Pengaturan mengenai perkawinan yg dilakukan oleh pemerintah melalui aturan positif sebagaimana diatur pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yg didalamnya mengakomodir aneka macam hal yg berkaitan menggunakan hak & kewajiban sebagai akibatnya bisa menaruh jaminan kepastian & proteksi aturan bagi subjek yg melakukan termasuk Negara atau Pemerintah menjadi pembantu & pelaksana aturan mengenai perkawinan. Dalam keadaan tertentu seorang suami boleh menikah lebih dari seorang istri. Akan tetapi wanita yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dilarang secara penuh oleh Pemerintah seperti yang telah disahkan dalam Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1990 pasal 4 (2), yang mana kebijakan tersebut tidak ada atau bisa dikatakan bertentangan dengan hukum islam. Namun dalam kontek peraturan pemerintah, prohibisi itu merupakan bentuk upaya pencegahan pemerintah dalam menertibkan dan menegakkan disiplin kehidupan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat yang harus menjadi teladan yang baik bagi masyarakat.

Key word: Prohibisi, Wanita PNS, Hukum Islam

Downloads

Download data is not yet available.

References

Hasanain Afdol. Legilslasi Hukum Islam di Indonesia, Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP), 2009.

Aibak, Kutbuddin. Kajian Fiqih Kontemporer, Yogyakarta: Teras, 2009.

al- Bukha>ri, Muhammad Bin Ismail. S}ah}ih} al- Bukha>ri, Bairut: Da>r-al-kutub al- Ilmiyah, 2009.

al- Khayyath, Muhammad Haitsam. Problematika Muslimah Di Era Modern, Gelora Aksara Pratama (Erlangga), 2007.

al-Ansha>ri, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad. al-Ja>mi’ li Ahka>mi al-Qur’a>n al-Qurtubi, Bairut: Da>r al-Fikr, 1995

al-Habsyi, M. Bagir. FiqihPraktis, Bandung: Mizan, 2002.

Ali, Zainuddin. Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

al-Jazi>ri, Abdur Rahman. al-Fiqhu ala madza>hib al-Arba’ah, Bairut: Da>r al-Fikr, 2002.

al-S}a>buni, Muhammad Ali>. Tafsir Ayat Ahkam min Al-Qur’an, Bairut: Da>r-Ibnu Abbud, 2004.

al-Shuyu>ti, Abdur Rahman Jala>luddi>n. Tafsir al Ma’thur, Bairut: Da>r al Fikr, 1993.

Barkatullah, Abdul Halim. Hukum Islam Menjawab Tentang Zaman yang Terus Berkembang, Bandung: Pustaka Pelajar, 2006.

Ghazaly, Abd. Rahman. Fiqih Munakahat, Jakarta: Prenada Media, 2003.

Himpunan Peraturan Perundang-undangan, Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Fokus Media, 2010.

Kansil. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1986.

Mughniyah, Muhammad Jawad.Terjemah al-Fiqh ‘Ala> Madha>hib Khamsah, Penerjemah: Masykur A.B Afif Muhammad, Idrus al-Kahfi, Bairut: Da>r al-Jawal, (|PT Lentera Basritama) Cet V 2005.

Muhammad, Abdullah bin Said. Ida>hu al-Qowa>id al Fiqhiyyah, Surabaya: al-Hidayah, t.th.

Sundari, Siti. Kesehatan Mental dalam Kehidupan, Jakarta: Mahasatya, t.th.

Tebba, Sudirman. Perkembangan Mutaakhir Hukum Islam di Asia Tenggara, Studi Kasus Hukum Keluarga dan Pengkondifikasinya, Bandung: Mizan, Cet.1, 1993.

Umamah, Hidayatul. Tinjauan Hukum Islam Positif terhadap Izin Poligami PNS menurut PP No. 10 Tahun, Gresik: Inkafa, 1983, 2007.

Zainun, Buchari. Administrasi dan Management Kepegawaian Pemerintah Negara Indonesia, PT. Toko Gunung Agung, 1995.

Zuhaili, Wahbah. al-Tafsiral- Muni>r, Damaskus: Da>r al Fikr , 2011, Juz 2.

Zuhaili, Wahbah. at-Tafsi>r al-Muni>r fi al-Aqi>dah wa as-Syari>’ah wa al-Manhaj, Bairut: Da>r al-Fikr, 1991

Muhammad Makhluf, Al MAwaris Fi Al Syari’at Al Islamiyyah (Kairo: Lajnah Al Bayan Al Araby, 1958)

Ibn Hajar Al Asqalani, Fath Al Bari Syarah Shahih Al Bukhori (Beirut: Dar Al Kutub Al Ilmiyah, 2000)

Ibn Hajar Al Haitami, Tuhfah Al Muhtaj (Beirut: Dar Al Kutub Al Ilmiyah, 1996)

Jalaluddin aL Mahalli, Syarh Al Mahalli Bi Hamisy Hasiyyata Al Qulyubi Wa ’Umairah (Surabaya: Dar Nasyr al Mishriyah, 1980)

Muhammad Bin Syihabuddin Al Ramli, Nihayah Al Muhtaj Ila Syarhil Minhaj (Beirut: Dar Al Fikr, 1984)

PlumX Metrics

Published
2018-08-06
How to Cite
Rohman, M. (2018). PROHIBISI WANITA PNS MENJADI ISTRI KE DUA/KE TIGA/ KE EMPAT DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM. MIYAH: Jurnal Studi Islam, 14(2), 197-217. https://doi.org/10.33754/miyah.v14i2.363
Section
Articles