NILAI-NILAI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM MEMBENTUK KARAKTER MODERASI BERAGAMA DI MAJELIS MAIYAH SINAU BARENG CAK NUN DAN KIAI KANJENG
Abstract views: 162
,
PDF downloads: 97
Abstract
Abstract: This study aims to describe and interpret the multicultural education values in Sinau Bareng sessions with Cak Nun and Kiai Kanjeng, as well as the process of instilling these values to foster religious moderation. A qualitative case study approach was employed, with data collected through participant observation, semi-structured interviews, and audiovisual documentation analysis. The data analysis utilized a descriptive method, involving data collection, organization, explanation, and interpretation. The findings indicate that the multicultural education values embodying religious moderation in Sinau Bareng include: (1) tolerance, (2) equality, (3) democracy, (4) justice, (5) harmony, (6) mutual understanding, (7) mutual assistance, and (8) deliberation. These values have a significant positive impact on daily life within the Majelis Maiyah community and society at large. However, as this study employs a qualitative case study approach, its findings are limited in generalizability. The results are specific to the context of Sinau Bareng with Cak Nun and Kiai Kanjeng and may not be directly applicable to other situations or groups.
Keywords: Religious Moderation, Sinau Bareng, Tolerance, Democracy, Justice.
Downloads
References
Albone. Abd Aziz, Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Multikulturalisme (Jakarta: Balai Bitbang Agama Jakarta, 2008), 48.
Al-qur’an al-karim
Aly. bdullah, Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren: Telaah Terhadap Kurikulum Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Surakarta (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 104-105.
Anshori LAL, Transformasi Pendidikan Islam (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), hlm. 149
Arikunto. Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 199), 3.
Banks, J. A. & Banks., McGee, C. A, Multikultural education: issues and perspectives. (New York: 2005) hlm. 56.
Blum. A. Lawrence, Antirasisme, Multikulturalisme, dan Komunitas Antar Ras, Tiga Nilai Yang bersifat Mendidik Bagi Sebuah Masyarakat Multikultural, dalam Larry May, dan Shari Colins-Chobanian, Etika Terapan: Sebuah Pendekatan Multikultural, Alih Bahasa: Sinta Carolina dan Dadang Rusbiantoro (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001), 16.
Creswell. John W., Penelitian kualitatif dan desain riset, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), 98
Darlis, “Mengusung Moderasi Islam di Tengah Masyarakat Multikultural,” Jurnal Rausyan Fikr, Vol. 13 No. 2 (Desember 2017), 231.
Departemen pendidikan nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka: 2005), hlm 225.
Diamon. Larry, The spirit of democracy: the struggle to build free societies throughout the world, (New York: times book), 155
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, “Moderasi Beragama Berlandaskan Nilai-Nilai Islam”, (Jakarta;2021), 17.
Firdaus. Aristhopan, “Aktualisasi Nilai-Nilai Multikultural Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Kuliah Studi Resolusi Konflik Dan Pendidikan Multikultural,” Jurnal PAI Raden Fatah 1, no. 2 (2019).
Hakim. M. Ariful, wawancara, Gresik, 29 oktober 2022.
Hakim. M. Aziz, Moderasi Islam (deradikalisasi, deideoligisasi & kontribusi untuk NKRI), (IAIN Tulungagug Press: 2017), 10.
Hasan. Fuad, “Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Membentuk Akhlaq Peserta Didik”, Jurnal Sosial Budaya, Vol. 12, No. 1, 2015.
Hasan. Muhammad Tolchah, Pendidikan Multikultural: Sebagai Opsi Penanggulangan Terorisme, (Malang: Lembaga Penerbitan UNISMA,2016), 41.
Hayati. Siti Muna, “Mengingat Kembali Pemikiran Abdul Mukti Ali: Pendekatan ScientificCum-Doctrinaire dan Konsep Agree in Disagreement,” Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin 16, no. 2 (31 Januari 2018): 171,
https://id.m.wikipedia.org./wiki/pengeboman_Surabaya_(2018) diakses pada senin, 22 agustus 2022
Huda. M. Thoriqul dan Okta Filla Filla, “Media Sosial Sebagai Sarana Membangun Kerukunan Pada Komunitas Young Interfaith Peacemaker (YIPC),” Religi: Jurnal Studi Agama-Agama 15, no. 1 (26 April 2019), 30.
Ibrahim. Rustam, “Pendidikan Multikultural: Pengertian, prinsip dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam”, Jurnal Addin , Vo. 7, No. 1, 201), Hlm 138.
Imam Muslim, Shohih Muslim, (Beirut, Daar Al-kutb al-ilmiyah, 1987), hadist nomor 2564
Imam Nawawi, Hadist Arbain Nawawiyah, (semarang: Pustaka Nuun, 2012), Hadist ke 35
Indrawan. Bagus, dkk. “Bentuk Komposisi dalam Pertunjukan Musik KiaiKanjeng”. Catharsis: Journal of Arts Education 5 (2) (Semarang: UNNES, 2016). 116-117.
Islam. Tazul and Amina Khatun, “Islamic Moderation in Perspectives: A Comparison Between Oriental and Occidental Scholarships,” International Journal of Nusantara Islam, Vol. 03 No.01 (2015), 73.
John M, Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, Cet. XXV; (Jakarta: Gramedia, 2005), h. 207.
Kementrian Agama RI, Moderasi Beragama, (Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2019), 16.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), 788.
Kurniawan. Didik W.. “World Music: 6 Perbedaan Gamelan Kiai Kanjeng dan Gamelan jawa”, Diakses Pada 24 desember 2022, https://www.caknun.com/2019/world-music-6-perbedaan-gamelan-kiaikanjeng-dengan-gamelan-jawa/
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
Luthfi. Aditya. “Peranan Drum set Dalam Musik Kiai Kanjeng”, (Tesis,Yogyakarta,2013), 33.
Mahasari. Jamaludin. “Keadilan dalam Konsep Ibnu Taymyah”, dikutip dari http://jamaluddinmahasari.wordpress.com/2012/04/22/pengertian-keadilan-diambil-dari-pendapat-ibnu-taymyah/ , diakses pada 4 januari 2023
Mahfud. Choirul, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), 75.
Masy’ari. Anwar, Akhlak Al-Qur’an, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990), 153.
Moleong. Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung, Pt Remaja Rosdakarya,2011), 7
Mufid. Achmad Syafi’, Musyawarah: Budaya Membangun Kerukunan Dalam Bingkai Keberagaman,
Musthofa. Ibrahim. dkk, Mu’jam Al-Wasith, (Kairo: Daar al-da’wah,), 630.
Naim. Ngainun dan Achmad Sauqi, Pendidikan Multikultural (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), 75.
Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif , (Bandung: Tarsito, 2002) h. 105-108.
Nizar. Samsul, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 26.
Nugroho. Muhammad Aji dan Khoiriyatun Ni’mah, “Konsep Pendidikan Islam Berwawasan Kerukunan pada Masyarakat Multikultural,” Millah: Jurnal Studi Agama 17, no. 2 (5 April 2018): 358,
Oktavia. Veronica Fransilya, “Peran Komunitas Basis dalam Keagamaan di Indonesia Demi Terwujudnya Toleransi,”, https://doi.org/10.31219/osf.io/na7my. Diakses pada 3 maret 2023
Prasisko. Yongky Gigih, “Demokrasi Indonesia dalam Masyarakat Multikultural,” Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter 3, no. 1 (28 April 2019): 8,
Rahman, “Pendidikan Multikultural Religius Untuk Mewujudkan Karaktaer Peserta Didik Yang Humanis “, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1, No. 1, 2012.
Ruslan. Ibnu, matan zubad fil fiqhi as-Syafii, (Surabaya: Al-Hidayah,), 4
Sanaky, Pembaharuan Islam, Paradigma, Tipologi, dan Emetaan Menuju Masyarakat Madani Indonesia, 167.
Sanaky. Hujair A.H., Pembaharuan Islam, Paradigma, Tipologi, dan Emetaan Menuju Masyarakat Madani Indonesia (Yogyakarta: Kaukaba, 2015), 167..
Sangadji. Atta Mamang, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2010), 28.
Setiawan. Erik. Gamelan Langit (Yogyakarta:Prudent media, 2013). 9.
Shidiq. Umar dan Miftahyl Choiri, Metode penelitian kualitatif di bidang Pendidikan, (Nata karya:2019),60.
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuanititatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015),373-374.
Suryani. Wahidah, “Komunikasi Antar Budaya Yang Efektif”, Jurnal Dakwah Tabligh, Vol. 14, No. 1, Juni 2013.
Suseno. Franz Magnis, Etika Jawa Sebuah Analisa Falsafi Tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001), 39.
Sutrisno. Edy, “Aktualisasi Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan,” Jurnal Bimas Islam, Vol. 12 No. 2 (Desember 2019), 327.
Syamsudin. Syamsudin, “Kerukunan Masyarakat Multikultural Menurut Potret Pendidikan Agama Islam,” Transformasi?: Jurnal Studi Agama Islam 13, no. 1 (2 Februari 2020): 106, http://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/view/87.
T. Safaria & Ariffin K, Multikultural education and religious moderation: An empirical study of secondary school students in Malaysia, Journal of Ethnic and Cultural Studies, vol. 1, no. 8, 2021, 16-32.
Tim Penyusun Kementerian Agama RI, Moderasi Beragama (Jakarta: Balitbang Diklat Kementerian Agama RI, 2019), 18.
Unkafa Gresik, Pedoman Penulisan Krya Ilmiah, Edisi Kese bilan, (Gresik: LPPM Inkafa, 2022), 101.
Widiwinarti. Endah, Teori Dan Praktik Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), 156.
Yahya. Islahuddin, Teknik Penulisan Karangan Ilmiyah, (Surabaya: Surya Jaya Raya, 2015), 85.
Yayasan Anak Bangsa (YAB) Aceh, multikulturalisme (menuju Pendidikan multikultural), (Aceh: Yayasan anak bangsa (YAB), 2011), Hal 11.
Yongky Gigih Prasisko, “Demokrasi Indonesia dalam Masyarakat Multikultural,” Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter, vol. 3, no. 1 (28 April 2019): 8, https://doi.org/10.21776/ub.waskita.2019.003.01.1.
- All the material contained in this site are protected by law. Prohibited cite some or all of the contents of this web site for commercial purposes without the consent of the board of editors of this journal.
- If you find one or more articles contained in Miyah that violate or potentially violate copyright you own, please report it to us, via email at priciple Contact.
- Formal legal aspects of access to any information and articles contained in this journal site refers to the terms of the license Creative Commons Attribution (CC BY).
- All information contained in the nature of Academic Miyah. Miyah not responsible for any losses incurred karana misuse information from this site.

