RELASI TRADISI DAN MODERNITAS (MENIMBANG KRITIK NALAR ARAB MOHAMMAD ‘ABED AL-JABIRI)
Abstract views: 218
,
PDF downloads: 180
Abstract
Abstrak: Modernitas sebagai fakta historis perkembangan peradaban umat manusia tidak bisa dipungkiri adanya. Bahkan moernitas menjadi identitas yang tidak bisa dipisahkan dari peradaban umat manusia saat ini. Hegemoni Modernitas Eropa bahkan telah berhasil menjadi representasi peradaban universal. Saat arus modernitas merasuk hampir seluruh belahan bumi, benturan antara tradisi dan modernitas menjadi tidak terelakkan. Reaksi atas modernitas dan bagimana memposisikan tradisi di hadapan modernitas memunculkan tiga kelompok utama yaitu kelompok transformaatif, kelompok reformis dan kelompok idealis-totalistik. Al-Jabiri mencoba mengurai persoalan hubungan tradisi dan modernitas dengan merumuskan suatu konsep pembacaan modernitas yang produktif yakni modernitas yang tidak diadopsi dan ditransfer dari peradaban luar yang tidak memiliki akar dalam tradisi. Sebaliknya modernitas yang sesungguhnya tidak-bisa tidak harus dibangun dan berangkat dari dalam tradisi. Dalam hal ini al-Jabiri melalui proyek kritik nalar arabnya membongkar tradisi-tradisi dalam peradaban Arab-Islam untuk menemukan benih-benih tradisi yang berpotensi dikembangkan untuk membangun peradaban Arab-Islam sehingga modernitas menemukan wujud kesejatiannya dalam tradisi. Dari kajiannya atas sejarah Arab-Islam, setidaknya ada tiga otoritas rujukan epistemologis dan ideologis” atau tiga sistem pemikiran (episteme) yang masing-masing berbeda yaitu episteme bahasa yang berasal dari kebudayaan Arab (nalar bayani), episteme gnosis yang berasal dari tradisi Persia dan Hermetis (nalar ‘irfani) dan episteme rasionalis (burhani) yang berasal dari Yunani (nalar Burhani). Tesis Al-Jabiri mengenai basis modernisasi Arab Islam yang pantas dan patut dijadikan dasar bagi modernisasi Arab-Islam adalah merekonstruksi bangunan relasi antara epistem bayani dan epistem burhani adapun epistem ‘irfani diabaikan oleh al-jabiri karena yang ketiga ini cenderung berlawanan dengan dua epistem sebelumnya. Dengan cara ini al-Jabiri mengharapkan kemodernan yang sebenarnya dengan menjadi subyek pelaku (fail) dan bukan semata sebagai konsumen (munfa’il). Dengan tesisnya ini al-jabiri dapat digolongkan sebagai golongan reformis dalam menyikapi modernitas daihadapan tradisi.
Keyword: Al-Jabiri. Relasi tradisi, Modernitas.
Downloads
References
Abied Sah, Muhammad Aunul dan Sulaiman Mappiase. “Kritik Akal Arab: Pendekatan Epistemologis terhadap Trilogi Kritik Al-Jabiri”, Aunul abide Sah (ed.), Islam Garda Depan, Bandung: Mizan, 2001.
al-Jabiri, Muhammad Abed. Takwin al-‘Aql al-‘Arabi, Beirut: Markaz Dirasah al-Wihdah al-‘Arabiyah, 1991), cet. V
……….., Al-Turath wa al-Hadathah; Dirasat wa Munaqashat (Beirut: Markaz Dirasat al-Wahdah al-‘Arabiyah, 1999
……….., Post Tradisionalisme Islam, ter. Ahmad Baso,Yogyakarta: LkiS, 2000
……….., Bunyah al-Aql al-Arabi, Beirut, al-Markaz al-Thaqafi al-Arabi
……….., Isykaliyat al-Fikr al-Arabi al-Mu`asir, Beirut, Markaz Dirasah al-Arabiyah, 1989
……….., Post Tradisionalisme Islam, terj. Ahmad Baso,Yogyakarta: LKiS, 2000),59
………..,Nalar Filsafat dan Teologi Islam, terj. Aksin Wijaya,Yogyakarta: IRCiSoD, 2003
al-Qusyairi, al-Risalah, Beirut, Dar al-Khair, tt,
al-Shatibi, al-Muwafaqat fi Usul al-Ahkam, III,Beirut, Dar al-Fikir, tt
Bakar, Osman. Hierarki Ilmu, terj. Purwanto, Bandung, Mizan, 1997.
Copy, Irving M. Introduction to Logic (New York: Macmillan Publishing Co., Inc., 1978
Hibben, John Grier. Logic; Deductive and Inductive (New York, Chicago, Boston: Charles Scribner’s Sons, 1905
Ibn Rushd. Fasl al-Maqal Fima Bain al-Hikmah wa al-Syariah min al-Ittisal, edit. M. Imarah,Mesir, Dar al-Ma`arif, tt
Jamil, Fathur Rahman. Filsafat Hukum Islam, Jakarta, Logos, 1997
Katz, Steven K. Mysticism and Philosophical Analysis,London, Seldon Press, 1998
Muthahhari. Menapak Jalan Spiritual, terj. Nasrullah, Bandung, Pustaka Hidayah, 1997.
Muwaffiqillah, Moch. “Agama dan Negara dalam Rajutan Turath Analisis terhadap Pemikiran Muhammad Abid al-Jabiri”, Akademika, Vol. 16, No. 2, Maret 2005
Nasr Sayyid Husein. Tasawuf Dulu & Sekarang, terj. Abd Hadi,Jakarta, Pustaka Firdaus, 1994
Syafrin, Nirwan. “Kritik terhadap ‘Kritik Akal Islam’ Al-Jabiri”, dalam Jurbal ISLAMIA, Edisi kedua, tahun 1, Juni-Agustus 2004.
Tafsir, Ahmad. Filsafat Umum; Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001)
Wijaya, Aksin. Menggugat Otensitas Wahyu Tuhan; Kritik Atas Nalar Tafsir Gender (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2004)
Yazdi, Mehdi Hairi. Ilmu Hudhuri, terj. Ahsin Muhamd,Bandung, Mizan, 1994
- All the material contained in this site are protected by law. Prohibited cite some or all of the contents of this web site for commercial purposes without the consent of the board of editors of this journal.
- If you find one or more articles contained in Miyah that violate or potentially violate copyright you own, please report it to us, via email at priciple Contact.
- Formal legal aspects of access to any information and articles contained in this journal site refers to the terms of the license Creative Commons Attribution (CC BY).
- All information contained in the nature of Academic Miyah. Miyah not responsible for any losses incurred karana misuse information from this site.

